Kamis, 18 Juli 2019

Ini Bahayanya #AgeChallange Aplikasi Wajah Tua FaceApp Fintech - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Aplikasi wajah tua FaceApp kembali menjadi sorotan. Setelah sebelumnya viral di media sosial dengan #FaceAppChallenge dan #AgeChallange kini muncul sorotan akan keamanan (privasi) data pengguna.

FaceApp merupakan aplikasi yang dibuat oleh startup Rusia bernama Wireless Lab. Aplikasi ini menggunakan artificial technology untuk menggubah foto penguna. Aplikasi ini dirilis pada 2017.


Hal yang membuat khawatir banyak pihak ada kebijakan privasi FaceApp yang tidak jelas. Aplikasi ini mengumpulkan data dan mengakses foto pengguna, informasi lokasi, penggunaan data dan riwayat pencarian (browsing).


"Untuk membuat FaceApp benar-benar bekerja, Anda harus memberinya izin untuk mengakses semua foto-foto Anda. Tapi ia juga mendapat akses ke Siri dan Search. Kenapa? Bukan untuk sesuatu yang bagus saya kira," tulis Rob La Gesse, mantan CEO perusahaan cloud Rackspace di akun facebook miliknya, seperti dikutip CNBC Indonesia dari CBS, Kamis (18/7/2019).

Ini Bahayanya #AgeChallange Aplikasi Wajah Tua FaceAppFoto: Tom 'Spider-Man' Holland kena efek FaceApp. (Foto: Twitter)

"Ia juga punya akses untuk refresh background, jadi bahkan ketika Anda tak menggunakan, aplikasi itu memanfaatkan Anda."

Aspek lain yang dianggap mencemaskan adalah soal di mana data disimpan. Menurut kebijakan privasi FaceApp, informasi pengguna bisa disimpan dan diproses di Amerika Serikat atau negara lain di mana FaceApp berbisnis.


"FaceApp, Afiliasinya, atau Penyedia Layanan dapat mentransfer informasi yang kami kumpulkan tentang Anda, termasuk informasi pribadi lintas batas dan dari negara Anda atau yurisdiksi ke negara lain atau yurisdiksi di seluruh dunia," tulis FaceApp.

Untuk mengatasi kekhawatiran pengguna, CEO FaceApp, Yaroslav Goncharov. Ia menegaskan bahwa FaceApp melakukan sebagian besar pemrosesan di cloud, terutama di Amazon Web Services dan Google Cloud. 


"Kebanyakan foto dihapus dari server kami dalam waktu 48 jam sejak waktu upload," tandasnya, sembari menambahkan tidak ada data user yang dikirimkan ke Rusia. "Kami juga tidak menjual atau membagikan data dengan pihak ketiga manapun," tambah Yaroslav.

(roy/dru)

Let's block ads! (Why?)


Jakarta, CNBC Indonesia - Aplikasi wajah tua FaceApp kembali menjadi sorotan. Setelah sebelumnya viral di media sosial dengan #FaceAppChallenge dan #AgeChallange kini muncul sorotan akan keamanan (privasi) data pengguna.

FaceApp merupakan aplikasi yang dibuat oleh startup Rusia bernama Wireless Lab. Aplikasi ini menggunakan artificial technology untuk menggubah foto penguna. Aplikasi ini dirilis pada 2017.


Hal yang membuat khawatir banyak pihak ada kebijakan privasi FaceApp yang tidak jelas. Aplikasi ini mengumpulkan data dan mengakses foto pengguna, informasi lokasi, penggunaan data dan riwayat pencarian (browsing).


"Untuk membuat FaceApp benar-benar bekerja, Anda harus memberinya izin untuk mengakses semua foto-foto Anda. Tapi ia juga mendapat akses ke Siri dan Search. Kenapa? Bukan untuk sesuatu yang bagus saya kira," tulis Rob La Gesse, mantan CEO perusahaan cloud Rackspace di akun facebook miliknya, seperti dikutip CNBC Indonesia dari CBS, Kamis (18/7/2019).

Ini Bahayanya #AgeChallange Aplikasi Wajah Tua FaceAppFoto: Tom 'Spider-Man' Holland kena efek FaceApp. (Foto: Twitter)

"Ia juga punya akses untuk refresh background, jadi bahkan ketika Anda tak menggunakan, aplikasi itu memanfaatkan Anda."

Aspek lain yang dianggap mencemaskan adalah soal di mana data disimpan. Menurut kebijakan privasi FaceApp, informasi pengguna bisa disimpan dan diproses di Amerika Serikat atau negara lain di mana FaceApp berbisnis.


"FaceApp, Afiliasinya, atau Penyedia Layanan dapat mentransfer informasi yang kami kumpulkan tentang Anda, termasuk informasi pribadi lintas batas dan dari negara Anda atau yurisdiksi ke negara lain atau yurisdiksi di seluruh dunia," tulis FaceApp.

Untuk mengatasi kekhawatiran pengguna, CEO FaceApp, Yaroslav Goncharov. Ia menegaskan bahwa FaceApp melakukan sebagian besar pemrosesan di cloud, terutama di Amazon Web Services dan Google Cloud. 


"Kebanyakan foto dihapus dari server kami dalam waktu 48 jam sejak waktu upload," tandasnya, sembari menambahkan tidak ada data user yang dikirimkan ke Rusia. "Kami juga tidak menjual atau membagikan data dengan pihak ketiga manapun," tambah Yaroslav.

(roy/dru)

Let's block ads! (Why?)


https://www.cnbcindonesia.com/fintech/20190718133914-37-85855/ini-bahayanya-agechallange-aplikasi-wajah-tua-faceapp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar