Jumat, 05 April 2019

Duduk Perkara Vanessa Angel Di-booking Rian dengan Kode 'Menteri' - detikNews

Jakarta - Kasus pelanggaran UU ITE terkait dugaan prostitusi Vanessa Angel memasuki babak baru setelah tiga perempuan yang diduga muncikari disidang. Rian Subroto, pria pemesan jasa, disebut dalam dakwaan dengan kode menteri.

Soal istilah 'menteri' ini muncul di dakwaan terdakwa muncikari Intan Permatasari Winindya Chasanovri alias Nindy. Dalam dakwaannya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Winarko menjelaskan perkara ini berawal dari pertemuan Rian Subroto dengan Dhani (DPO/buron) di Cafe Delight Lumajang pada awal Desember 2018.


Dhani menawari Rian Subroto bisa mencarikan artis wanita atau selebgram untuk diajak berkencan dalam arti berhubungan badan atau seks. Rian pun tertarik pada tawaran tersebut dan meminta Dhani mencarikan artis yang bisa di-booking. Dhani pun bergerak menghubungi pihak-pihak terkait, salah satunya Tentri Novanto, yang merupakan terdakwa muncikari lainnya di kasus Vanessa Angel ini.
Duduk Perkara Vanessa Angel Di-booking Rian dengan Kode 'Menteri'Terdakwa Endang dan Tentri. Foto: Deny Prastyo Utomo

Dalam dakwaan Tentri Novanta, jaksa memaparkan komunikasi Dhani ke Tentri untuk menanyakan artis yang bisa di-booking.

Dari komunikasi itu, Tentri lalu menghubungi Nindy untuk menanyakan apakah artis Vanessa Angel bisa diajak untuk menemani kliennya yang disebut seorang menteri.

"Saksi Tentri Novanta melalui telepon dengan menggunakan akun Whatsapp ke HP milik terdakwa (Nindy, red) menanyakan apakah artis yang bernama Vanessa Angel bisa diajak untuk menemani kliennya yang katanya seorang menteri untuk diajak dinner atau mimican (mimik mimik cantik)," kata JPU Winarko di ruang Garuda, Pengadilan Negeri Surabaya, Kamis (4/4) kemarin.


Istilah menteri ini muncul disebut jaksa dimunculkan oleh Tentri. Diurut ke belakang, istilah itu muncul dalam upaya Tentri mencarikan jasa seks untuk Rian atas permintaan Dhani.
Terdakwa Nindy.Terdakwa Nindy. Foto: Istimewa

Pengacara Tentri, Yafed Kurniawan, mengaku tak tahu menahu soal istilah 'menteri' yang keluar di dakwaan Nindy. Yafed mengatakan Tentri tak pernah menggunakan istilah menteri, melainkan menyebut pihak pencari jasa seks dengan istilah 'Bos dari Surabaya'.

"Kata menteri nggak ada. Di BAP sama sekali nggak ada. Itu istilahnya cuma 'Bos dari Surabaya'," kata Yafed saat dihubungi, Jumat (5/4/2019).

Pengacara Nindy, Gaus Hadiman, mengatakan kliennya juga tak tahu menahu soal istilah itu. Bahkan, kata Gaus, kliennya tak tahu menahu soal kasus tersebut.

"Menteri yang dimaksudkan nggak tahu siapa," ujar Gaus.

Sementara pihak jaksa belum bisa dihubungi untuk menjelaskan soal istilah menteri yang keluar di dakwaan Nindy.

Saksikan juga video 'Vanessa Angel Pernah Diajak ''Mimican'' oleh Menteri':

[Gambas:Video 20detik]


(tor/fdn)

Let's block ads! (Why?)


Jakarta - Kasus pelanggaran UU ITE terkait dugaan prostitusi Vanessa Angel memasuki babak baru setelah tiga perempuan yang diduga muncikari disidang. Rian Subroto, pria pemesan jasa, disebut dalam dakwaan dengan kode menteri.

Soal istilah 'menteri' ini muncul di dakwaan terdakwa muncikari Intan Permatasari Winindya Chasanovri alias Nindy. Dalam dakwaannya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Winarko menjelaskan perkara ini berawal dari pertemuan Rian Subroto dengan Dhani (DPO/buron) di Cafe Delight Lumajang pada awal Desember 2018.


Dhani menawari Rian Subroto bisa mencarikan artis wanita atau selebgram untuk diajak berkencan dalam arti berhubungan badan atau seks. Rian pun tertarik pada tawaran tersebut dan meminta Dhani mencarikan artis yang bisa di-booking. Dhani pun bergerak menghubungi pihak-pihak terkait, salah satunya Tentri Novanto, yang merupakan terdakwa muncikari lainnya di kasus Vanessa Angel ini.
Duduk Perkara Vanessa Angel Di-booking Rian dengan Kode 'Menteri'Terdakwa Endang dan Tentri. Foto: Deny Prastyo Utomo

Dalam dakwaan Tentri Novanta, jaksa memaparkan komunikasi Dhani ke Tentri untuk menanyakan artis yang bisa di-booking.

Dari komunikasi itu, Tentri lalu menghubungi Nindy untuk menanyakan apakah artis Vanessa Angel bisa diajak untuk menemani kliennya yang disebut seorang menteri.

"Saksi Tentri Novanta melalui telepon dengan menggunakan akun Whatsapp ke HP milik terdakwa (Nindy, red) menanyakan apakah artis yang bernama Vanessa Angel bisa diajak untuk menemani kliennya yang katanya seorang menteri untuk diajak dinner atau mimican (mimik mimik cantik)," kata JPU Winarko di ruang Garuda, Pengadilan Negeri Surabaya, Kamis (4/4) kemarin.


Istilah menteri ini muncul disebut jaksa dimunculkan oleh Tentri. Diurut ke belakang, istilah itu muncul dalam upaya Tentri mencarikan jasa seks untuk Rian atas permintaan Dhani.
Terdakwa Nindy.Terdakwa Nindy. Foto: Istimewa

Pengacara Tentri, Yafed Kurniawan, mengaku tak tahu menahu soal istilah 'menteri' yang keluar di dakwaan Nindy. Yafed mengatakan Tentri tak pernah menggunakan istilah menteri, melainkan menyebut pihak pencari jasa seks dengan istilah 'Bos dari Surabaya'.

"Kata menteri nggak ada. Di BAP sama sekali nggak ada. Itu istilahnya cuma 'Bos dari Surabaya'," kata Yafed saat dihubungi, Jumat (5/4/2019).

Pengacara Nindy, Gaus Hadiman, mengatakan kliennya juga tak tahu menahu soal istilah itu. Bahkan, kata Gaus, kliennya tak tahu menahu soal kasus tersebut.

"Menteri yang dimaksudkan nggak tahu siapa," ujar Gaus.

Sementara pihak jaksa belum bisa dihubungi untuk menjelaskan soal istilah menteri yang keluar di dakwaan Nindy.

Saksikan juga video 'Vanessa Angel Pernah Diajak ''Mimican'' oleh Menteri':

[Gambas:Video 20detik]


(tor/fdn)

Let's block ads! (Why?)


https://news.detik.com/berita/d-4498237/duduk-perkara-vanessa-angel-di-booking-rian-dengan-kode-menteri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar